Drama Basa Sunda Yang Diangkat Dari Cerita Asli Average ratng: 5,8/10 5666 votes

Saat ini konsep drama kembali diadaptasi ke dalam cara baru yang lebih fleksibel namun tetap mengusung konsep hiburan untuk khalayak. Popularitas drama semakin melejit justru ketika hal tersebut diangkat ke dalam kurikulum pembelajaran bahasa Indonesia yang wajib dipelajari khususnya oleh pelajar Indonesia di tingkat menengah. Jan 27, 2014 - Filmografi. • Harta Karun (1949). • Tjitra (1949). • Darah dan Doa (1950). • Enam Djam di Djogja (1951). • Dosa Tak Berampun (1951).

Garapan ini merupakan Tugas Akhir Karya Seni Jurusan Karawitan ISBI Bandung tahun 2018. Konsep yang diusung masih dalam ranah Tembang Sunda Cianjuran namun dibalut dengan cerita sehingga berbentuk Gending Karesmen. Konsep ini sedikit berbeda dengan Gending Karesmen pada umumnya yang biasanya membawakan cerita dari dongeng, sejarah fiksi, sasakala maupun cerita rakyat, namun dalam karya ini cerita yang diangkat adalah cerita yang diadaptasi dari bentuk teater dengan naskah yang bertema fiksi. Naskah yang diangkat dalam karya ini merupakan naskah yang ditulis oleh Aji Nurhamzah yang berjudul 'pasalia' dan pernah menjadi salah satu pilihan naskah dalam Festival Drama Basa Sunda tahun 2017 di G.K. Rumentang Siang. Isi ceritanya mengisahkan tentang sepasang kekasih yang tidak bisa bersama saat hidup, namun keduanya dapat bertemu dan bersatu setelah meninggal di alam keabadian.

1.Download () NoDefender software. Extract the NoDefender zip file to get NoDefender application. So we suggest you create a manual system restore point before disabling Defender if you want to easily enable Windows Defender again in future. Use NoDefender to disable Windows Defender permanently in Windows 10, here is how to do this: NOTE: The NoDefender utility doesn’t include an option to enable Windows Defender again. Nodefender windows 10 download.

Sutradara: Shendi Septiandi Aktor: 1. Yogi Azis Muslim 2.

Mayang Krismayanti 3. Mayang Amalia N 5. Vera Fatmawati 6. Ary Haryono Penari: 1. Ajat Jajuli 2.

Sunda

Susan Sandra 4. Rafi Taufik Pemusik: 1. Yoga Wiganda 2. Muhammad Yusup 4.

Ichsanudin Rais 5. Rival Ahmad Zulfikar 6. Rizal Hadiwijaya Artistik: Wili (Uwil) Pebimbing 1: DR. M Yusuf Wiradiredja, S.Kar., M.Hum. Pembimbing 2: Kari Mulyana, S.Sn., M.Sn.

Panitia: HIMAKA (Himpunan Mahasiswa Karawitan) Desain Poster dan Kaos: Neat Project Dokumentasi: HIMAKA & UPT TIK ISBI Bandung Arti dari judul sendiri diambil dari intisari naskah yang digarap yaitu 'Katresna Ligar Di Pajaratan' yang memiliki arti 'Cinta yang bersemi di alam keabadian'.

Pertunjukkan yang diangkat dari kisah Dyah Pitaloka dan Tragedi Perang Bubat yang disebutkan dalam karya sastra Kidung Sundayana, Kitab Paraton dan Kitab Pusaka Paraton i-Bhumi Jawa Dwipa. Dyah Pitaloka atau Citraresmi adalah anak perempuan dari Prabu Maharaja Lingga Buana dari Kerajaan Sunda.

Atas peran Patih Madhu dari Kerajaan Majapahit yang kemudian menjodohkan Putri dengan Hayam Wuruk, Raja dari Kerajaan Majapahit. Berbesar hati serta melihat perjodohan ini sebagai peluang untuk mengikat persekutuan dengan kerajaan Majapahit yang besar dan jaya, raja Sunda dengan suka cita memberikan restunya dan ikut pergi mengantarkan putrinya ke Majapahit untuk dinikahkan dengan Hayam Wuruk. Begitu juga Hayam Wuruk menerima perjodohan ini demi mengikat persekutuan dengan Kerajaan Sunda. Namun ternyata atas siasat culas dari Patih Gajah Mada yang ingin menaklukan banyak kerajaan Nusantara, rencana pernikahan itu berubah menjadi jalan untuk menaklukan tanah Sunda. Dan akhirnya Putri Citraresmi memilih mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Itu dilakukan daripada dia harus menyerah dan menjadi upeti tanda takluk kepada Majapahit. Dari cerita itu, ternyata nama harum Gajah Mada tak sebanding dengan air mata orang Sunda.